Napak tilas 45 tahun jejak pengungsi Vietnam di Pulau Galang Batam
Pulau Galang di Batam, Kepulauan Riau, memiliki sejarah yang cukup menarik sebagai tempat pengungsian bagi para pengungsi Vietnam pada tahun 1979. Setelah perang Vietnam berakhir, ribuan pengungsi Vietnam mencari perlindungan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pulau Galang menjadi salah satu tempat yang dipilih untuk menampung para pengungsi ini.
Selama 45 tahun berlalu, jejak pengungsi Vietnam masih terasa kuat di Pulau Galang. Banyak bangunan dan fasilitas yang masih tersisa dari masa pengungsian tersebut. Salah satunya adalah rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu dan bambu, yang masih berdiri kokoh meskipun telah mengalami kerusakan akibat usia dan cuaca.
Selain itu, terdapat pula Museum Pulau Galang yang menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang para pengungsi Vietnam. Museum ini menyimpan berbagai artefak dan dokumentasi mengenai kehidupan para pengungsi, termasuk foto-foto dan surat-surat yang menceritakan kisah tragis mereka.
Tak hanya itu, Pulau Galang juga memiliki makam-makam pengungsi Vietnam yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para korban perang. Makam-makam ini seringkali dikunjungi oleh para peziarah yang ingin mengenang jasa dan pengorbanan para pengungsi dalam mencari kehidupan yang lebih baik.
Meskipun telah berlalu puluhan tahun, jejak pengungsi Vietnam di Pulau Galang masih menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia. Pulau Galang menjadi bukti nyata tentang kepedulian Indonesia terhadap sesama manusia yang membutuhkan perlindungan. Semoga kisah ini dapat terus diingat dan diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai pelajaran akan pentingnya perdamaian dan toleransi di dunia ini.