Penyintas demam berdarah miliki risiko komplikasi jantung lebih tinggi

Penyintas demam berdarah miliki risiko komplikasi jantung lebih tinggi

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang sering kali menimbulkan komplikasi serius bagi penderitanya. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah kerusakan pada jantung. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa penyintas demam berdarah memiliki risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak pernah mengalami demam berdarah.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Indonesia ini melibatkan 100 pasien yang telah pulih dari demam berdarah. Mereka kemudian dilakukan pemeriksaan jantung menggunakan teknik electrocardiogram (EKG) dan echocardiogram. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa sekitar 30% dari pasien penyintas demam berdarah mengalami kelainan pada jantung, seperti aritmia dan pembesaran ventrikel.

Menurut dr. Andi Masyhur, salah seorang peneliti yang terlibat dalam studi ini, kerusakan pada jantung yang dialami oleh penyintas demam berdarah dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peradangan yang terjadi selama infeksi demam berdarah. Peradangan ini dapat merusak jaringan-jaringan di sekitar jantung dan menyebabkan gangguan pada fungsi jantung.

Selain itu, dr. Andi juga menyarankan agar para penyintas demam berdarah untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin setelah pulih dari infeksi. Hal ini penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan pada jantung dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.

Dalam upaya pencegahan komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah, dr. Andi juga menekankan pentingnya menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari faktor risiko lainnya seperti merokok dan konsumsi alkohol. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan risiko komplikasi jantung pada penyintas demam berdarah dapat diminimalkan.

Dengan adanya temuan baru ini, diharapkan para penyintas demam berdarah dapat lebih waspada terhadap risiko komplikasi jantung yang lebih tinggi. Penting bagi mereka untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin dan menjaga gaya hidup yang sehat guna mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.