Doom spending atau kebiasaan menghambur-hamburkan uang tanpa perencanaan memang menjadi masalah yang sering dialami oleh banyak orang. Hal ini bisa terjadi karena faktor emosi, tekanan sosial, atau keinginan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri. Namun, jika tidak diatasi dengan baik, perilaku ini bisa berdampak buruk pada keuangan dan kesejahteraan seseorang.
Menurut psikolog, ada beberapa siasat yang bisa dilakukan untuk mengatasi doom spending ini. Pertama, kita perlu memahami dan mengenali pola perilaku konsumtif kita. Hal ini bisa dilakukan dengan mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan setiap hari. Dengan begitu, kita bisa mengetahui pola pengeluaran kita dan bisa mengetahui di mana saja uang kita sebenarnya habis.
Selanjutnya, penting untuk memiliki perencanaan keuangan yang jelas. Dengan membuat budget atau anggaran belanja bulanan, kita bisa mengatur pengeluaran kita dengan lebih bijak. Selain itu, kita juga perlu menerapkan kebiasaan menabung secara teratur agar kita memiliki cadangan dana untuk kebutuhan mendesak atau masa depan.
Selain itu, kita juga perlu belajar untuk mengendalikan emosi dan tekanan sosial dalam berbelanja. Jangan tergoda dengan tawaran diskon atau promo yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Sebelum membeli sesuatu, pikirkan terlebih dahulu apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya ingin beli karena emosi atau tekanan dari lingkungan sekitar.
Terakhir, penting untuk memiliki komitmen dan konsistensi dalam mengubah kebiasaan doom spending ini. Jika perlu, ajaklah teman atau keluarga untuk mendukung kita dalam memperbaiki pola pengeluaran kita. Dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat, kita akan lebih termotivasi untuk mengubah perilaku konsumtif kita.
Dengan menerapkan siasat-siasat di atas, kita diharapkan bisa mengatasi doom spending dan memiliki keuangan yang lebih sehat dan terencana. Selain itu, kita juga bisa belajar untuk lebih bijak dalam mengelola uang dan menghindari masalah keuangan di masa depan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.