Sebuah studi baru-baru ini telah menunjukkan adanya kaitan antara konstipasi dengan risiko penyakit jantung. Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana seseorang kesulitan untuk buang air besar atau memiliki frekuensi buang air besar yang jarang.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Columbia menemukan bahwa orang yang menderita konstipasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa konstipasi dapat menyebabkan peradangan pada tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, konstipasi juga dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh, yang juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kondisi pencernaan kita dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah konstipasi.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah konstipasi antara lain adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan menghindari mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan konstipasi seperti makanan berlemak dan berminyak.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, kita dapat mengurangi risiko terjadinya konstipasi dan pada akhirnya juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Oleh karena itu, mari jaga kesehatan pencernaan kita agar terhindar dari konstipasi dan penyakit jantung.