Jerawat di hidung seringkali membuat seseorang merasa tidak percaya diri dan ingin segera dipencet agar hilang. Namun, menurut dokter kulit, memencet jerawat di hidung bisa berbahaya dan berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Jerawat di hidung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi karena area hidung merupakan tempat yang kaya akan kelenjar minyak dan bakteri. Ketika jerawat dipencet, bakteri dan kotoran dari tangan bisa masuk ke dalam pori-pori yang terbuka akibat pemencetan, menyebabkan infeksi dan peradangan yang lebih parah.
Selain itu, memencet jerawat di hidung juga bisa menyebabkan trauma pada kulit, seperti luka dan bekas jerawat yang sulit dihilangkan. Kulit di area hidung juga cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap peradangan, sehingga pemencetan jerawat bisa memperparah kondisi kulit.
Dokter kulit menyarankan untuk tidak memencet jerawat di hidung dan memberikan beberapa tips untuk mengatasi jerawat tersebut secara aman dan efektif. Pertama, gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide untuk mengurangi produksi minyak dan membunuh bakteri penyebab jerawat. Kedua, hindari menyentuh atau menggaruk jerawat di hidung untuk mencegah infeksi dan peradangan lebih lanjut.
Jika jerawat di hidung tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu penggunaan produk perawatan kulit, segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. Selalu ingat bahwa kesehatan kulit Anda lebih penting daripada keinginan untuk segera menghilangkan jerawat dengan cara yang tidak benar.
Dengan menjaga kebersihan kulit dan mengikuti saran dari dokter kulit, jerawat di hidung bisa diatasi tanpa perlu dipencet dan meninggalkan bekas yang mengganggu. Jaga kesehatan kulit Anda dengan baik dan hindari kebiasaan memencet jerawat demi kulit yang sehat dan bebas jerawat.