Mengenal Candi Sewu, terbesar kedua setelah Borobudur

Candi Sewu adalah salah satu situs purbakala yang terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi ini merupakan kompleks candi Buddha yang terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Diperkirakan candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Wangsa Syailendra.

Candi Sewu memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi dan terdiri dari 249 bangunan candi yang terbuat dari batu andesit. Candi ini memiliki bentuk bangunan persegi dengan atap bertingkat, mirip dengan arsitektur candi Hindu. Namun, relief-relief yang terdapat di Candi Sewu menggambarkan cerita-cerita Buddha seperti Jataka dan Gandavyuha.

Salah satu hal yang menarik dari Candi Sewu adalah bangunan utamanya yang disebut Vihara. Vihara ini memiliki ukuran yang cukup besar dan terdiri dari ruang-ruang yang dulu digunakan sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal para biksu. Selain itu, di sekitar Vihara terdapat beberapa stupika yang berfungsi sebagai tempat menyimpan relik Buddha.

Candi Sewu juga memiliki tiga gerbang masuk yang menghadap ke arah timur, barat, dan utara. Gerbang masuk utama terletak di sebelah timur dan dihiasi dengan relief-relief yang indah. Di sekitar candi juga terdapat beberapa candi pendamping yang disebut dengan Candi Perwara.

Meskipun tidak sepopuler Candi Borobudur atau Candi Prambanan, Candi Sewu memiliki daya tarik sendiri bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan Jawa kuno. Selain itu, keindahan arsitektur candi yang masih terjaga dengan baik membuat Candi Sewu layak untuk dikunjungi dan dieksplorasi.

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta atau sekitarnya, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Candi Sewu. Nikmati keindahan dan keagungan candi ini serta hayati setiap detail arsitektur dan relief yang menghiasi bangunan-bangunannya. Mengenal Candi Sewu akan memberikan pengalaman berharga dan pengetahuan tentang warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan dijaga keberadaannya.